Thursday, November 10, 2011

Catatan murid-murid kelas 5 hari ini..

Siang itu, pukul  11.50 saya baru saja tiba di sebuah SD swasta di kota Malang.
Hari itu adalah hari libur kuliah, sehingga saya bisa hadir untuk mendampingi salah seorang rekan sepelayanan untuk mengajar di sana.
Saat itu di kelas 5 mata pelajarannya bukan Matematika, Bahasa, SAINS, atau Lifeskill..tapi KTB (Kelompok Tumbuh Bersama).
Kisah tentang Nabi Nuh yang diperintahkan Tuhan untuk membuat bahtera besar lengkap dengan ukuran panjang, lebar, dan tingginya.
Murid-murid sangat antusias, meski ada beberapa dari antara mereka yang hanya dapat mengikuti 70% pelajaran ini karena harus mengikuti bimbingan belajar di sekolah.

Salah seorang rekan saya tadi mengambil kertas puith, menyobeknya melalui berbagai arah di tiap sobekannya, lalu setelah selesai jadilah sebuah lingkarang dari selembar kertas.
ditunjuknya 5 orang anak di sana, dengan bermacam-macam perbedaan mereka, rekan saya menyuruh mereka untuk berkumpul dan saling berdekatan lalu masuk ke dalam kertas yang berbentuk lingkaran besar itu dan rekan saya juga ikut masuk ke dalamnya.

rekan saya memberikan sebuah arti rohani :
"coba lihat nabi Nuh, dari kayu yang sederhana, Tuhan bisa pakai melalui nabi Nuh untuk membuat bahtera yang begitu besar untuk bisa menyelamatkan keluarga dan binatang-binatang yang ada di sana. Nah sama seperti kertas putih ini, tadinya hanya selembar dan tidak berguna, tapi setelah di sobek-sobek..ternyata bisa menyatukan 5 orang temanmu yang berbeda-beda tadi  termasuk kakak menjadi 1, ibarat kasih Tuhan yang menyatukan setiap perbedaan kita. Kalau nabi Nuh bisa, kakak bisa, sekarang kalian juga harus bisa.."

Dibagikannya selembar kertas putih kepada murid-murid siang itu.
Tampak raut wajah yang senang, datar-datar saja, bahkan ada yang malah cemberut.
Ekspresi mereka begitu menarik perhatian saya saat itu.
Satu per satu saya perhatikan, namun tak lama kemudian entah mengapa saya ingin sekali pergi ke luar kelas.
apa yang saya lihat sepertinya hal biasa, namun hal ini seringkali dianggap enteng sehingga dapat berakibat buruk untuk berbagai pihak.
saya melihat ada seorang rekan sepelayanan saya berdiri, di hadapannya ada 1 orang anak perempuan yang menangis dan 1 orang anak laki-laki yang wajahnya tampak kesal.
sepertinya mereka sedang bertengkar, setelah di 'korek' ternyata hanya masalah sapu...
yang akhirnya berujung pada konflik antar orang tua...
saya dan rekan saya berusaha untuk membantu mereka menyelesaikan masalah ini dengan saling bermaafan,
tapi rupanya mereka sulit untuk saling memaafkan, hingga akhirnya salah seorang guru datang..
dan memberikan 2 pilihan kepada mereka :
"mau terus bertengkar atau mengikuti pelajaran?"
mereka mengatakan ingin mengikuti pelajaran saja, saya tahu hati mereka masih dongkol satu dengan yang lain, namun akhirnya mereka bisa mengikuti pelajaran, meski suasana tidak lagi kondusif.

(kembali ke ruang kelas 5)*
waktu menunjukkan pukul 12.40
itu artinya 20 menit lagi pelajaran akan segera usai,
ketika saya datang, rupanya mereka sudah siap dengan 'handmade' mereka, saya sungguh tidak sabar untuk mendengar cerita mereka satu per satu di depan kelas.

#1
Ada anak laki-laki yang maju dengan gambar Gereja di kertasnya ,
dia bercerita :
"waktu itu saya punya pengalaman, di Gereja saya tidak bisa membuka ayat-ayat di Alkitab, lalu saya dibantu oleh guru sekolah minggu saya untuk belajar membuka ayat di Alkitab, dan akhirnya Tuhan menolong saya, jadi saya bisa membuka ayat di Alkitab dan membacanya."
(sepertinya sederhana, tapi kata 'dibantu' itu sungguh bermakna, itu artinya dia tidak meminta kepada guru sekolah minggunya, tetapi justru guru sekolah minggunyalah yang memperhatikannya, dan mengetahui kalau si anak kesulitan, sehingga guru langsung membantunya) #BELAJAR PEKA :)

#2
Ada anak perempuan yang maju membawa 2 kertas berbentuk hati, yang 1 berwarna hitam dan bertuliskan : "hati yang disukai iblis" -> suka berbohong, tidak menghormati ortu, membenci teman, mengejek teman, dan dendam.
sedangkan yang lain bertuliskan "hati yang disukai Tuhan" -> kasih, saling menolong, tidak iri hati, memaafkan, menghormati ortu, dll..
dia bercerita :
"jika kita mau membuat hati iblis senang maka lakukan saja hal-hal yang ada di dalam hati berwarna hitam ini, tapi jika kita mau menyenangkan hati Tuhan maka lakukan saja hal-hal yang ada di dalam kertas berwarna putih ini."
(masih kelas 5 SD tapi sudah bisa membedakan manakah hal-hal yang menyenangkan Tuhan, dan manakan hal-hal yang menyenangkan hati iblis dengan sangat baik, tapi orang-orang dewasa malah sulit membedakannya, seringkali yang terjadi adalah : mereka tahu hal itu tidak menyenangkan hati Tuhan, tapi tetap saja melakukannya) #BELAJAR KONSISTEN DENGAN PERINTAH TUHAN

#3
Ada seorang anak laki-laki yang maju ke depan kelas dengan membawa selembar kertas putih.
dia hanya menunjukkan kertas putih itu di hadapan teman-temannya,
dia bercerita :
"kertas putih ini adalah hati kita, karena Tuhan kita jadi punya.. (sambil membalik kertas itu) IMAN, (kertas dibaliknya bertuliskan IMAN) tapi, karena kita tidak percaya pada Tuhan, sehingga kita jatuh dalam dosa..maka yang terjadi adalah (tiba-tiba dia menyobek-nyobek kertas itu) IMAN itu tidak berarti apa-apa lagi, dan hilang karena dosa-dosa kita."
(hmmm..awalnya sangat kaget karena dia melakukan hal itu, tapi sekali lagi..anak kelas 5 SD saja sudah tahu bagaimana peran iman itu begitu penting dalam setiap hidup kita, merobek kertas itu berarti menggambarkan iman itu bisa lenyap jika kita tidak percaya lagi pada Tuhan dengan melakukan banyak dosa, seseorang yang hidup tanpa iman berarti tidak akan memiliki pengharapan) #JAGA IMAN KITA DENGAN TEGUH

#4
Sebelum yang lain maju, dia sempat membuat saya penasaran, karena apa yang digambarnya berbeda dari teman-temannya yang lain.Anak laki-laki ini begitu semangat dan antusias menggambar, sambil mengacungkan jari telunjuk kanan ke atas dia berteriak "saya kak, saya mau bercerita!!!"
di tengah keramaian kelas, saya bertanya "kok nggambar itu? mau cerita apa memangnya?"
sambil tersenyum dia berkata "rahasia.."
hmmm...lalu akhirnya rekan saya menunjuk dia untuk maju ke depan kelas.
ketika di depan dia menunjukkan 2 gambar..yang 1 adalah gambar penjara yang terkunci, sedangkan yang lain adalah gambar penjara yang pintunya terbuka.
dia bercerita :
"saya punya pengalaman, dulu waktu saya berbuat dosa, saya membenci teman saya, setiap hari saya merasa seperti di dalam penjara, lalu saya berusaha memaafkan dia, dan Tuhan menolong saya. Akhirnya saya merasa tidak lagi berada di dalam penjara, karena pintunya sudah terbuka, saya bisa keluar dengan bebas."
(ilustrasi yang sangat indah, ketika kita berbuat dosa, apalagi menyimpan dendam, membenci teman bahkan musuh kita hal itu begitu mudah dilakukan, padahal Tuhan mengajarkan kita harus saling mengasihi siapapun bahkan musuh kita sekalipun. Benar jika rasanya seperti berada di dalam penjara, karena sesungguhnya ketika kita memilih untuk berdosa, itu sama artinya dengan kita mengijinkan iblis mengikat kita dengan kuasa jahatnya. Namun Tuhan memang sangat baik, Ia selalu memberi kesempatan untuk kita mau bertobat, di saat kita mau melepaskan pengampunan atas orang lain yang telah menyakiti kita, maka seperi penjara yang pintunya terbuka, Tuhanpun akan membebaskan kita dari ikatan kuasa si iblis, sehingga kita dapat hidup dengan damai sejahtera) #BUKAKAN PINTU MAAFMU...

0 comments:

Post a Comment