Tuesday, November 25, 2014

Review Event: "Konser Doa Sumpah Pemuda" 28 Oktober2014


What? Acara apa sih ini?
è Konser Doa Anak Muda, dalam rangka Sumpah Pemuda. Acara ini bertema: “Kami Siap Membangun Indonesia.”
Who? Siapa yang menyelenggarakan acara ini?
è JDPPM (Jaringan Doa dan Pelayanan Pemuda Mahasiswa kota Malang)
è Didukung oleh : Komisi Pemuda BMGK kota Malang, BAMAG kota Malang, MYC, One Connection, PMK Kota Malang, Pelayanan Pemuda Mahasiswa kota Malang & Youth sekota Malang
When? Kapan acara ini diselenggarakan?
è Pada hari Selasa, 28 Oktober 2014
Where? Dimana acara diselenggarakan?
è Di Gereja YHS (Yakin Hidup Sukses) Jl. Tenaga Baru IV/6
Why? Mengapa acara ini diadakan?
è Sejarah Gereja atau suatu bangsa banyak dipengaruhi dan diwarnai oleh kegerakan anak-anak muda yang aktif di dalamnya. Alkitab juga mencatat banyak kisah tentang anak-anak muda yang melakukan karya dan perbuatan yang luar biasa seperti Yosua, Daud, Daniel, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemerdekaan Negara Indonesia pun diawali melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak awal kesatuan bangsa melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan. Dari beberap contoh di atas sangatlah jelas bahwa peran anak-anak muda sangat positif dan berdampak besar dalam membangun gereja dan bangsanya.

Kita juga tahu bahwa sekarang kondisi perekonomian, social politik, pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia sedang mengalami krisis yang besar tidak terkecuali juga di Kota Malang tempat kita tinggal. Tidak hanya berhenti sampai di situ, krisis kepercayaan dan mentalitas para pemimpin dan juga rakyat menjadi masalah yang fundamental yang sebenarnya menjadi poin yang harus segera dibenahi sejak sekarang. Hal-hal ini mendorong generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dan kota untuk berbuat sesuatu bagi pemulihan dan pembenahan diri bangsa. Menyatukan segenap potensi untuk berdoa dan berkarya adalah salah satu upaya dan bentuk tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh para pemuda untuk kota dan bangsanya.

Oleh karena itu, acara ini diselenggarakan dengan harapan dapat menimbulkan suatu kesatuan hati di kalangan generasi muda kota Malang yang erat dan tentunya semakin menumbuhkan kepedulian atas kota Malang secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. Kami mengajak kita semua untuk bergandengan tangan menyatakan kemuliaan Tuhan atas kota Malang dan bangsa Indonesia.
Yeremia 29:7
“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Di pintu masuk gedung, tim usher membagikan Friendship Bracelet for Indonesia (Gelang Persahabatan untuk Indonesia) dengan jumlah yang disediakan kurang lebih 1.000 gelang, semua anak muda yang hadir mendapatkan gelang berwarna merah dan putih ini secara gratis, juga sebuah pembatas alkitab yang berisi nama acara dan di bagian bawahnya terdapat alamat website JDPPM yang baru saja di launching yaitu www.generasimudangalam.com.

Acara ini diawali dengan pemutaran video yang di dapat dari youtube.com tentang generasi muda dari jajaran artis muda Ibukota yang memberikan pesan semangat untuk mau bersama-sama membangun Indonesia.

Kemudian disambung dengan opening music yang bertema etnis yaitu beberapa lagu-lagu daerah Indonesia yang di-medley sehingga menjadi sebuah aransemen musik yang menarik, musik ini menggambarkan bahwa Indonesia memang memiliki beragam suku namun meskipun begitu mereka semua tetap satu. Agus Saputera selaku leader dari tim musik acara Konser Doa ini mengaku dirinya sangat senang dan bersyukur dapat melayani bersama tim musik dari berbagai Gereja-Gereja yang ada di kota Malang.

Kamudian disusul dengan pujian penyembahan dengan lagu-lagu yang berirama cepat yang menambah semangat dari Worship Leader dan Singer beberapa Gereja dari kota Malang. Helena Y.Y. salah satu Worship Leader mengaku dirinya siap untuk dipakai Tuhan lebih lagi untuk kegerakan kota dan bangsa Indonesia karena sungguh bangsa ini harus dipulihkan agar nama Tuhan dipermuliakan.

Seiring semua lagu dinyanyikan, para penari dari berbagai Gereja pun ikut menari dengan penuh sukacita, bahkan ada sebuah rencana yang akan segera terealisasi untuk membuat sebuah perkumpulan para penari-penari Gereja di kota Malang. Citra, pendoa sekaligus penari mengaku bahwa dirinya merasa sangat senang dan rindu akan adanya kesatuan para penari-penari Gereja di kota Malang, selain bertambahkan teman memiliki bidang pelayanan yang sama, mereka juga saling belajar dan bertukar pikiran tentang gerakan-gerakan tertentu, hal ini begitu berdampak positif baginya.

Lalu tiba saatnya Bpk. Fabianus maju dan memberikan tantangan kepada semua yang hadir apakah generasi muda sekarang siap untuk membangun Indonesia, apakah siap untuk keluar dari zona nyaman, apakah siap untuk berkorban demi bangsa Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan itupun dijawab dengan serentak oleh semua anak muda yang hadir dengan acungan tangan kanan yang diangkat lebih tinggi dari kepala.

Kemudian sebuah film berdurasi 10 menit ditayangkan di tengah-tengah jemaat, film ini bercerita tentang gambaran generasi muda yang begitu rusak dan jauh dari Tuhan, namun karena anak-anak muda yang mau terus berdoa dan bergerak menjadi agent of change sedikit demi sedikit pemulihan dan pembalikan keadaan itu lahir dan nama Tuhan pun dipermuliakan.

Lalu disusul dengan firman Tuhan dan sharing kesaksian hidup dari hamba-hamba Tuhan, mereka adalah: Ps. Billy Zakharian, Ev. Vernando Sihombing S.th, M.A, Andrew Alexander, dan Pdt. Timothy Parengkuan, keempat pembicara yang naik ke atas mimbar secara bergantian ini hanya berbicara tidak lebih dari 10 menit. Semua yang mereka sampaikan adalah kejadian nyata yang terjadi dalam diri mereka.

Seorang perokok yang kini bertobat, seorang pecandu narkoba yang kini bertobat, seorang pengedar narkotika yang kini bertobat, seorang pembalap liar yang kini bertobat, seorang yang suka tawuran dan kini bertobat, seorang pecandu film porno dan kini bertobat, seorang yang minder dan kini bertobat, seorang yang fatherless dan kini bertobat, seorang hidupnya rusak namun kini bertobat. Sekarang mereka semua telah dipakai Tuhan dan menjadi kesaksian bagi banyak orang. Kesaksian mereka begitu menguatkan banyak anak muda yang hadir, dan membangkitkan semangat untuk mau berubah meninggalkan cara hidup yang lama, keluar dari zona nyaman dan mengambil langkah berani untuk menjadi pribadi yang berprinsip teguh dalam Tuhan. Tepuk tangan riuh yang keras dari para pemuda yang hadir seakan meruntuhkan tembok-tembok hati yang keras, Tuhan benar-benar bekerja dan para pendoa pun merasakan dan melihat bahwa Roh Kudus benar-benar hadir dan menjamah setiap pemuda yang hadir.

Kemudian secara bersama-sama akhirnya mereka menyanyikan lagu “Kami Siap Membangun Indonesia” , para penari pun tampil dengan atraksi pengibaran bendera dengan panjang 7 meter di atas mimbar lalu di bagian atasnya beberapa penari tampil dengan mempersembahkan sebuah mahkota raksasa yang melambangkan bahwa Tuhan berdaulat penuh atas Indonesia. Pada bagian lagu ini semua bernyanyi dengan sangat bersemangat, lagu ini seakan menjadi doa dari setiap anak muda yang hadir. Inilah lirik lagu itu:
“dengarlah suara Tuhan
memanggil kita semua
genapi rencana-Nya
di seluruh Indonesia
membawa s’luruh bangsa
suku kaum dan bahasa
bersujud dan mengaku
hanya Yesus Kristus Tuhan dan Raja
#bangkitlah pemuda seluruh indonesia (2x)
berdiri di hadapan Tuhan dan katakan pada-Nya
kami siap membangun Indonesia.
pandanglah sekitarmu
jiwa-jiwa terhilang
di s’luruh Indo..nesia
yang membutuhkan Yesus
dengarlah suara Tuhan
memanggil kita semua
yang rela menyatakan
Kami siap membangun Indonesia”

Lalu setelah lagu ini berakhir dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Sdr. Ferdi Billy dari Pulau Rote yang kini berkuliah di kota Malang, dia memimpin dengan penuh semangat dengan suara yang menggelegar khas generasi muda NTT dan semua jemaat yang hadir mengikuti dengan serempak.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan 20 Ikran Generasi Muda yang dibawakan oleh 10 orang yang mewakili generasi muda di Kota Malang.

Suasana semakin memanas penuh gelora semangat ketika Sdri. Hetty sebagai sie.Doa memimpin semua generasi muda yang hadir saat itu untuk berdoa kepada Tuhan dengan pokok-pokok doa yaitu: 1. Generasi muda kota Malang dan Indonesia, 2. Kota Malang, 3. Bangsa Indonesia, dan semuanya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Bpk. Mario David Tobing, S.T., selaku pengarah acara dan penasehat JDPPM memberitahukan bahwa Friendship Bracelet for Indonesia (Gelang Persahabatan untuk Indonesia) yang dibagikan ternyata telah dipakai oleh bapak Walikota kota Malang, Abah Anton di kantor Walikota setelah selesai upacara Sumpah Pemuda di Balaikota pada pagi hari 28 Oktober 2014, yaitu beberapa jam sebelum acara Konser Doa dimulai. Tim multimedia pun memperlihatkan foto-foto ketika Abah Anton memakai gelang tersebut. Bpk. David mengatakan bahwa Abah Anton menyampaikan dirinya siap untuk terus mendukung kegerakan-kegerakan positif yang dilakukan oleh generasi muda Kristiani di kota Malang. Hal ini pun disambut dengan riuh tepuk tangan dari generasi muda yang hadir malam itu, mereka semua senang karena gelang yang sama pun telah mereka pakai saat itu.
Acara ini pun berakhir dengan sebuah pengumuman penting yaitu acara telah dihadiri oleh 600 orang, dan setelah dikoreksi ternyata kurang lebih 700 orang yang hadir malam itu, semua yang hadir diharapkan dapat mengikuti rangkaian acara berikutnya yaitu KKR Mahasiswa Pelajar sekota Malang dengan tema acara “Father’s Heart” yang akan diadakan pada 22 November 2014 pkl.17.00 di ballroom hotel Gajahmada – Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.17 Malang, selain itu juga agar pemuda kota Malang dapat mengakses website www.generasimudangalam.com yang sangat bermanfaat karena berisi artikel-artikel rohani, info-info acara dari berbagai Gereja, lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi konten-konten menarik yang bermanfaat lainnya.

Seluruh rangkaian acara ini tidak lain adalah milik Tuhan, seluruh panitia dan pelayan percaya bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik yang Tuhan ijinkan terjadi, yaitu agar Generasi Muda dipakai Tuhan dengan dahsyat dan ajaib agar nama Tuhan Yesus dipermuliakan.


Oleh:
Mustika Ayu N.W,

(Tulisan ini sudah dicetak di Majalah Gloria Edisi bulan November 2014)


0 comments:

Post a Comment