Wednesday, February 8, 2012

PELIHARA TERANG ITU !

Setiap kita seumpama lampu-lampu yang Tuhan letakkan dimana saja Dia mau..
Ada yang diletakkan di keluarga, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, di kota, di desa, di dalam negeri, di luar negeri, dan di tempat lainnya. Lalu apa guna lampu-lampu itu?
Tentu saja untuk menjadi terang (menjadi berkat, dan bukan batu sandungan) dimanapun Tuhan meletakkannya.. Meskipun disana ada banyak pencobaan dan ujian, terang itu harus tetap menyala.
Masalahnya:
"Bagaimana agar lampu itu terus bercahaya?"
 Imamat 24:1-4 - LAI 
(1) Tuhan berfirman kepada Musa:
(2) "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
(3) Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan Tuhan. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
(4) Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan Tuhan."



Dikatakan di sana :
  1. Minyak Zaitun yang tulen (murni/paling baik) : Taukah? Minyak zaitun atau minyak Olive adalah minyak yang didapat dari buah zaitun (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleik dan polifenol). Berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak manfaat dari minyak zaitun    :   -Membasmi ketombe
    -Mencegah Keropos Tulang
    -Mencegah Pikun
    -Membuat Panjang Umur
    -Menghentikan Rasa Nyeri
    -Mencegah Munculnya Diabetes
    -Mengusir Artritis
    -Melawan Kanker
    -Memangkas Risiko Penyakit Jantung
    -Menangkal Kanker Payudara
    -Merawat Kecantikan
    Setiap lampu memiliki 'minyak zaitun' ,  dimana dapat memberikan berbagai macam manfaat untuk banyak orang, bukankah ini berdampak positif? Seperti itulah seharusnya anak-anak Tuhan, tidak mungkin lampu itu bisa dikatakan bercahaya dengan terang, jika tidak dapat menyinari kegelapan di sekelilingnya. Dengan adanya cahaya dari lampu itu, apa yang tadinya gelap gulita tidak dapat melihat apa-apa, akhirnya semua dapat terlihat dengan jelas. Ada beberapa karakteristik cahaya yang menarik berikut ini :
    a. Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar  keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat (menempati ruang dan memiliki massa).
    Artinya : Menjadi berkat dengan cara "keluar" dari zona nyaman.. tidak pilih-pilih tempat, tapi dimana saja Tuhan tempatkan, kemanapun Tuhan mengirim untuk pergi, tetap menjadi berkat.
    b. Cahaya dapat dilihat mata manusia.
    Artinya : Menjadi berkat tidak NATO "No Action Talk Only" , jadi harus ada perbuatan yang nyata untuk dilakukan.
    c. Cahaya termasuk  gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnetik.
    Artinya : Menjadi berkat itu seperti peristiwa yang terjadi pada medan listrik dan magnetik yang saling tarik menarik, terus mengisi kekosongan. Apa yang sudah diberikan Tuhan pada kita, kita berikan pada orang lain, dan di saat itu pula Tuhan akan senantiasa terus mengisi hidup kita kembali dengan berkat-berkat yang lebih luar biasa!
    d. Cahaya matahari dapat merambat melalui ruang hampa. 
    Artinya : Menjadi berkat di tempat yang paling hina, paling buruk, paling menjijikkan, di tempat yang tidak memungkinkan sekalipun, di tempat yang sangat gelap, terlebih itu adalah musuh, maka anak-anak Tuhan seharusnya tetap menjadi berkat.
    e. Kelajuan gelombang ini adalah 300 juta meter per detik. Ketika kita menyorotkan senter di tempat yang gelap tampak cahaya senter memancar lurus.
    Artinya : Menjadi berkat dengan keyakinan di hati, tanpa ada rasa ragu/khawatir, tidak ada kompromi untuk menolak menjadi berkat, tidak menunda-nunda, dan sesegera mungkin mencari kesempatan untuk terus menjadi berkat.
  2. Supaya lampu dapat dipasang : "dapat dipasang" artinya ketika Tuhan menempatkan lampu-lampu itu dimanapun Tuhan menginginkannya, maka lampu itu dapat diletakkan/dipindah dimana saja Tuhan menginginkannya, dan ketaatan (tanpa ada penolakan sedikitpun) untuk tetap melakukan kehendak Tuhan dan mau menjadi berkat dimanapun, kapanpun, dan bagi siapapun.
  3. Harun harus tetap mengatur : Taukah? Tuhan menempatkan banyak "lampu" dimana-mana, ketika anak-anak Tuhan diletakkan di suatu tempat, pasti di sana pun Tuhan juga menempatkan orang-orang yang Dia percaya untuk menolong kita menjadi berkat. (Misal: Pendeta, kakak asuh, pembimbing, pembina, sahabat, dll.) Karena Tuhan bisa memakai siapa saja dan apa saja untuk menyampaikan isi hati-Nya pada anak-anak-Nya!
  4. Menyala dari petang-pagi :  Tuhan menginginkan lampu-lampu yang Ia pasang itu dapat terus menyala dari petang hingga pagi hari (dalam kegelapan). Yaitu agar anak-anak-Nya terus melatih diri melalui berbagai ujian dan pencobaan yang pada akhirnya mampu membuat diri semakin kuat dan tangguh, sehingga terang itu semakin kuat bercahaya di hadapan Tuhan sebagai sumber terang itu!
  5. Itulah ketetapan untuk selamanya : Ketetapan itu berarti suatu hal yang harus ditaati dan dilaksanakan, yaitu sadar akan kewajiban anak-anak Tuhan untuk menjadi terang seumur hidup, sampai waktunya tiba bertemu dengan Dia.
  6. Di atas kandil dari emas murni : Anak-anak Tuhan yang mampu menjadi "lampu yang terus bercahaya" adalah anak-anak Tuhan yang tulus hatinya, suci hidupnya, jauh dari dosa, dekat dengan Tuhan, bersih dari segala perbuatan/pikiran/perkataan yang buruk/mendukakan hati Tuhan, dan tentunya penuh dengan Kasih.
  7. Di hadapan Tuhan : Ketika menjadi berkat..yang menjadi fokus utama adalah Tuhan Yesus, bukan orang lain, bukan suatu pergumulan, bukan ujian/pencobaan, bukan hukuman/ancaman, bukan pula upah yang diterima, tapi Yesus.. melakukan segala hal seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia.

#MAKA LAMPU ITU AKAN TERUS BERCAHAYA... :)


0 comments:

Post a Comment