Saturday, April 14, 2012

Pagi Sekolah - Malam disuruh Ngamen

(foto hanya ilustrasi)*















Nama panjangnya Choirul, nama panggilannya Irul..
Irul is my favourite student, Why ?
So pasti ada reason-nya dong..!

Pertama, karena senyumnya manis :)
Kedua, karena dia rajin :)
Ketiga, karena dia tidak sombong :)
Keempat, karena dia suka menolong :)
Kelima, karena dia tidak jaim :)
Keenam, karena dia aktif di kelas :)
Ketujuh, karena dia anak yang berbakti pada ortu :)

Hmmm..jadi seperti ini kisahnya :
Irul adalah anak pertama dari 2 bersaudara, dia memiliki 1 orang adik perempuan, adik perempuannya ini juga 1 kelas dengan dia di kelas V . Nama adiknya Reni, dia cantik, tinggi, kulitnya sawo matang, dan rambutnya panjang lurus rapi, namun sayang... sifat Reni jauh berbeda dengan kakaknya, Reni sering membolos, perilakunya kasar, perkataannya juga tidak seperti anak-anak perempuan seusianya, dia sering berkata kotor, dan juga dia mempunyai prinsip "mata ganti mata, gigi ganti gigi." (kaya hukum Romawi aja..hehe)* yaaa jadi seperti ini : kalau ada teman yang mematahkan pulpennya , maka dia akan membalas mematahkan pulpen temannya, kalau ada yang mencoret bukunya, dia akan membalas mencorat-coret buku temannya, dan masih banyak lagi..

Itulah Reni, tapi kakaknya, yaitu Irul :
dia adalah anak yang rajin, tidak pernah membolos, aktif, kreatif, sabar, rendah hati, suka menolong, dll..
Irul... lahir dari keluarga yang pas-pasan, ayahnya seorang pemab** dan juga pemain ju** , sedangkan ibunya bekerja sebagai pemban** rumah tangga yang hanya bekerja paruh waktu.

1. Setiap malam ayah Irul akan marah jika Irul dan Reni ada di rumah.. 
(Kalau ayah saya, beliau justru akan marah jika malam hari saya belum juga pulang..hmmm)*
Lalu apa yang mereka lakukan di malam hari? Ayahnya menyuruh mereka untuk mengamen di jalanan.. kalau mereka tidak bekerja dan mendapat uang, mereka tidak boleh makan ataupun pulang ke rumah.

2. Sering, dalam 1 hari mereka hanya bisa makan 1 X atau
bahkan tidak makan.. Ketika teman-teman yang lain pergi beli makanan ringan, mereka hanya bisa melihat atau meminta sedikit..
(Saya jadi teringat salah seorang teman saya, dia suka mengeluh karena setiap hari mamanya hanya menggoreng tempe dan memasak beras. Jika dibandingkan dengan kisah Irul dan Reni, semestinya kita bersyukur masih bisa makan, karena di luar sana ternyata masih ada orang-orang yang makan 1 X saja susahnya bukan main..)*


3. Kadang, ayahnya mengamuk ketika mab** , ibu, Irul, dan Reni dipukuli.. Namun mereka berdua tetap setia mengamen tiap malam, dan memberikan uang hasil mengamen itu kepada ayah mereka setiap hari..
(Bagaimana dengan kita?...Wahhh, jangankan dipukuli, dinasehati sedikit oleh orang tua pasti sudah ngambek duluan, hehehe...hmmm, mereka adalah anak-anak yang baik. Mereka mau mengasihi orang tua mereka meskipun orang tua mereka menyakiti mereka.)

4. Reni salah pergaulan, dia sering membolos sekolah, pagi pamit ke sekolah, ternyata bolos, pulang ke rumah bukan siang hari, bukan sore hari, juga bukan malam hari, tapi keesokan harinya dia baru pulang. Dari mana dia? Tidak ada yang tahu.. tapi Irul pernah bercerita, Reni menginap di rumah teman laki-lakinya, dan Irul melihatnya diantar pulang oleh seorang laki-laki paruh baya dengan mengendarai sepeda motor..
(Reni, masih SD saja seperti ini... bagaimana nanti kalau dia sudah dewasa..saya sedih mendengar cerita ini, dan saya lebih sedih lagi ketika saya mengajar di kelas mereka dan yang tidak absen hari itu adalah Reni. Reni menjadi seperti ini karena dia tidak mendapatkan kasih sayang yang sesungguhnya dari seorang Ayah, Ibunya juga sibuk untuk bekerja mencari uang, tidak ada waktu untuk bersenda-gurau bersama keluarga, semua orang membutuhkan kenyamanan hidup, dan itulah yang dilakukan Reni, dia mencari kenyamanan..)

5. Irul tetap rajin belajar pegi ke sekolah..
Irul tetap rajin belajar, sedangkan Reni tidak. Guru-guru yang ada di sana bersyukur memiliki murid seperi Irul, karena Irul memiliki prinsip, tidak seperti Reni yang mudah dipengaruhi oleh teman-temannya, apalagi jika yang dipengaruhi itu hal-hal buruk seperi membolos, dll. Padahal Irul selalu berusaha mengajak adiknya untuk sekolah, kadang Reni mau, kadang tidak, guru-guru sampai hafal harus menulis 'A' di buku absensi untuk nama Reni.
(anak kecil seperti Irul tidak tahu apa arti prinsip, namun orang-orang di sekelilingnya tahu kalau dia sudah mempraktekkan apa itu prinsip. Terkadang kita banyak diperhadapkan dengan berbagai pilihan yang sulit, namun mampukah kita tetap berpegang pada prinsip hidup kita? Irul adalah teladan yang baik dalam hal ini.)

Sedikit cerita tentang Irul ini, semoga bisa menggugah hati kita, terutama bagi kita yang saat ini mungkin ada di "zona nyaman" , dimana semua hal sudah tersedia dan kita dapat dengan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan.... Ingatlah masih banyak orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung kita. Irul, dia bukan seorang Kristen, tapi dia mengenal kasih Yesus.. sehingga dia menjadi anak yang kuat, penuh kasih, dan kepribadiannya tentu patut untuk kita teladani..


#Pray for Irul's Family..

0 comments:

Post a Comment