Terima kasih tahun 2017, selamat datang tahun 2018..
Tahun ini memang begitu banyak tantangan dan itu sungguh bukan hal yang mudah dilalui,
termasuk untuk saya dan ko Rudy. Kami belajar banyak hal tahun ini..
terutama tentang saling pengertian, mau mengalah, belajar tidak egois, dan tidak mudah menyerah.
Kami berdua sama-sama punya idealisme dan kami punya standar masing-masing dalam segala hal.
Rupanya selama ini kami masih sangat jauh dari kata ideal dalam berpacaran secara benar..
Tapi kami mau sama-sama belajar, terutama saya, karena saya jauh lebih muda darinya 12 tahun..
Dia jauh lebih tahu banyak hal daripada saya, dia jauh lebih banyak memiliki pengalaman hidup dari saya, jadi saya tentu harus belajar banyak hal dari dirinya. Kami pun saling menginspirasi..
Tidak banyak hal yang kami lakukan malam tahun baru ini, hanya beribadah bersama di Gereja, dan kami mendapatkan begitu banyak berkat rohani di sana. Kami bahkan mendapat ayat renungan tahunan dari Gereja! Dia melayani sebagai fotografer malam itu, dan sepulang dari ibadah kami pergi ke rumah ko Rudy untuk makam malam bersama Ibunya, dan kemudian dia mengantar saya pulang ke rumah sampai di rumah pukul. 00.10 lalu saya beramah tamah dengan keluarga sebentar, namun karena cukup lelah dan ngantuk jadi saya istirahat duluan, di Natal dan tahun baru ini saya bahkan tidak mengenakan baju baru seperti tahun-tahun sebelumnya karena begitu banyaknya pengeluaran untuk kuliah, sehingga saya harus berhemat.
Awalnya saya pikir ini semua biasa saja, kami juga bahkan hanya bisa melihat kembang api dari dalam kaca mobil.. Tapi saya teringat dengan teman-teman saya yang lain, yang tidak memiliki orang tua dan hanya menikmati malam tahun baru dengan teman sambil ngopi, atau saya juga teringat dengan seorang teman yang baru saja putus dengan pacarnya dan sungguh malam tahun baru ini begitu galau untuknya, ada juga teman yang malah menghabiskan waktunya untuk bekerja demi mencari uang untuk keluarganya agar besok bisa makan.. Saya sadar, saya bukan orang yang mudah bersyukur, tapi sebaliknya saya sulit bersyukur.. namun kembali ketika saya melihat teman-teman saya yang lain, saya baru menyadari, bahwa saya ini adalah orang yang sangat beruntung..
Bagi saya, ko Rudy adalah hadiah yang indah dari Tuhan untuk saya, namun kadang selama ini mungkin saya kurang mensyukurinya, dan menganggap kehadirannya adalah hal yang biasa.. Namun dari pribadi yang sederhana inilah, Tuhan memakainya untuk memberikan saya banyak pelajaran hidup yang berharga, dan begitu pula dengan saya yang juga belajar menjadi pacar yang baik untuknya, memberikan semangat setiap hari, mengirimkan kalimat-kalimat motivasi saat dia sedang lelah bekerja, mendoakan dia, mengingatkan untuk mejaga kesehatan, dll. Saya berusaha untuk belajar..walau kadang salah..
Yang juga ingin saya share-kan di sini adalah firman Tuhan malam ini yaitu "HIDUP DIBIMBING ROH ALLAH" dari Galatia 5:16-26, Roh Allah merupakan kehadiran Pribadi Allah yang hidup dan terus menerus, dan pertanyaan yang sering muncul adalah: "Bagaimana kita tahu kita hidup dibimbing Roh Allah?" pertanyaan ini rupanya dapat dianalogikan dengan pertanyaan: "Bagaimana saya dapat melihat signal HP dengan mata telanjang?" . Sehingga dapat dikatakan, Roh Allah memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, namun peranannya sungguh besar dalam kehidupan kita, dan dampaknya sungguh sangat nyata dalam setiap detik langkah hidup kita.
Dalam kotbahnya, Pdt. Daud Soesilo yang adalah Bapak Gembala Gereja kami menyampaikan, dalam bahasa aslinya disebut Buah Roh, jadi bukan Buah-Buah Roh. Kita sering membaca ayat nats Alkitab dalam Galatia 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, dalam sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." dalam bacaan ini disebutkan ada 9 unsur, selama ini kita sering menyebutnya dengan Buah-Buah Roh, namun ternyata itu kurang tepat. Sebagai orang Kristen kita wajib memiliki Buah Roh yaitu 1 Roh saja, bukan Buah-Buah Roh. Artinya, kita wajib memiliki semuanya, karena dalam 1 Roh itulah harus ada 9 unsur tadi: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
KITA HARUS MEMILIKI BUAH ROH ITU.. Bukan salah satu roh saja, misalnya kelemahlembutan saja, dan mengabaikan yang lainnya. tidak. Hidup dibimbing Roh Allah pastilah membuat kita memiliki buah Roh itu. Mari kita terus berfokus dan mendahulukan Tuhan serta segala firman-Nya dalam segala hal yang kita lakukan, "SAY NO TO HAWA NAFSU, SAY NO TO KEDAGINGAN. SAY YES PADA PIMPINAN ROH ALLAH, SAY YES PADA BIMBINGAN TUHAN"
Jika buah Roh itu menjadi ciri khas dan karakter sehari-hari dalam hidup kita, maka tidak usah diragukan lagi tentang segala berkat dari Tuhan, itu sudahlah pasti Dia sediakan bagi kita yang percaya..
Ohya, ini ayat tahunan yang saya dapat dari Gereja tadi:
"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya"
1 Petrus 3:1
Bagi saya ini ayat tahunan yang cukup aneh, karena saya belum menikah, tapi nggakpapa, saya akan jadikan ini bekal jika suatu saat nanti saya sudah menikah. Hehehe..
#SELAMATTAHUNBARU2018
#HIDUPDIBIMBINGROHALLAH
#GALATIA5:16-26