Friday, December 29, 2017

SAAT YOUTH CAMP 2017 : Me as Visitor



Tahun ini lagi-lagi belum dapat kesempatan untuk menjadi peserta di SYC, disamping karena biayanya mahal (RP 700.000,00), saya juga harus menyelesaikan studi di universitas negeri di kota Malang, yang hari liburnya hanya pada saat tanggal merah saja...

Puji Tuhan! saya dapat hadir, walaupun bukan sebagai peserta, namun sebagai visitor. Kesempatan ini kami dapatkan karena informasi yang sangat berharga dari seorang mahasiswa theologi SAAT yang ada di group whatsapp pemuda di Greja kami, yaitu ko Heski , sebagai panitia acara, dia menyampaikan bahwa kami dapat hadir sebagai visitor pada saat KKR, hari pertama, kedua, dan ketiga (malam), supaya kami mendapat ide-ide dan terinspirasi melalui acara ini.

Informasi dari panitia, peserta acara SYC tahun ini mencapai 1000 orang lebih dari berbagai kota dan Gereja di Indonesia, bersyukur kami dapat hadir di tengah-tengah mereka dan ikut terberkati..

Malam itu adalah hari Jumat, 29 Desember 2017, dan yang menjadi pembicaranya adalah Pdt. Benny Solihin , seorang Hamba Tuhan yang cukup terkenal di Indonesia, malam itu kami mendapat banyak sekali berkat melalui puji-pujian, drama, dan firman Tuhan yang disampaikan beliau.

Firman Tuhan diambil dari Yesaya 6:1-13
Yesaya mendapat panggilan Allah
6:1 Dalam tahun matinya g  raja Uzia 1  h  aku melihat Tuhan 2  i  duduk di atas takhta j  yang tinggi dan menjulang, k  dan ujung jubah-Nya l  memenuhi Bait Suci. 6:2 Para Serafim 3  m  berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki n  mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, o  kuduslah 4  TUHAN semesta alam, p  seluruh bumi q  penuh kemuliaan-Nya! r 6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. s  6:5 Lalu kataku: "Celakalah t  aku 5 ! aku binasa! u  Sebab aku ini seorang yang najis bibir, v  w  dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, x  namun mataku telah melihat y  Sang Raja, z  yakni TUHAN semesta alam. a 6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, b  yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. 6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, c  maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. d 6:8 Lalu aku mendengar suara e  Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus 6 , f  dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? g " Maka sahutku: "Ini aku, h  utuslah aku!" 6:9Kemudian firman-Nya: "Pergilah, i  dan katakanlah kepada bangsa ini 7 : Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: j  jangan! 6:10 Buatlah hati bangsa ini kerask  dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya l  melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya m  dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh. n 6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan? o " Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang p  sunyi sepi, tidak ada lagi q  yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. r  6:12 TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, s sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. t  6:13 Dan jika di situ masih tinggal u  sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, v  namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya w  tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul x  itulah akan keluar tunas yang kudus 8 ! y "

Sebelum firman Tuhan diberitakan, ada beberapa adegan drama yang cukup lucu dan tak terlupakan, ada Gagal Dot, plesetan dari Galgadot, ada juga peristiwa sedihnya bangsa Israel karena Raja Uzia meninggal.  Dalam drama itu nampak Yesaya yang begitu sedih yang sangat dalam, Yesaya adalah keponakan dari Raja Uzia, Raja Uzia adalah om yang paling menginspirasi hidupnya, Raja Uzia adalah idola dalam hidupnya, namun peristiwa dikucilkannya Raja Uzia tidak memadamkan rasa kagumnya pada Raja Uzia, bertahun-tahun Raja Uzia diasingkan karena penyakit kusta yang dia derita, bukan karena sakit biasa, namun dia dapatkan karena kutukan Tuhan atas dirinya..

Bagaimana mungkin Raja Uzia yang sangat dikasihi rakyatnya itu mendapat hukuman Tuhan? Ya itu karena Raja Uzia telah menjadi sombong dan melanggar perintah Tuhan. Dia lupa bahwa tugasnya adalah memimpin bangsa Israel, terkait pemerintahan dan politik saja. Sedangkan tugas memberi persembahan adalah tugas para Imam, dan seorang raja sekalipun tidak boleh melakukannya. Ketika Raja Uzia hendak memberikan persembahan ukupan itu para Imam sudah memperingatkannya agar tidak melakukannya, namun Dia tetap melakukannya, hingga akhirnya seketika itu juga, sakit kusta muncul di sekujur tubuhnya.. 

Akhir tahun 2017 kita dikejutkan dengan peristiwa meninggalnya salah satu personel boyband Korea, JongHyun Shinee. Seperti kita tahu dia meninggal karena bunuh diri, dan semua fansnya baik yang di Korea bahkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, begitu terpukul atas kepergiannya. 

Padahal usia JongHyun saat itu masih sangat muda, masih 27 tahun. Media massa menyoroti kematiannya ini sebagai berita yang besar sehingga semingguan lebih terus diberitakan di berbagai media, di samping itu fansnya yang ada di Indonesia, juga mencoba bunuh diri mengikuti apa yang dilakukan oleh Jonghyun, namun gagal dan sampai terakhit berita menyampaikan bahwa dia masuk UGD untuk mejalani perawatan. 

Dalam kotbahnya, Pak Benny juga menampilkan screenshot komentar-komentar dari para fansnya, berikut ini salah satu komentarnya:

Sumber komentarnya klik di sini. 

Hati-hatilah ketika kita mulai mengidolakan sesuatu di dunia ini, karena itu dapat menjadi berhala dalam hidup kita, dan bahkan membuat kita jauh dari Tuhan. miris bukan melihat komentar salah seorang fansnya ini? Saya pun terkejut dan berpikir kasihan sekali fans Jonghyun ini, dia mengalami masa-masa yang sulit dalam hidupnya,s ampai-sampai dia menganggap Jonghyun adalah Tuhan dan Juruselamat hidupnya..

Yesaya yang begitu mengidolakan Raja Uzia, dia fokus dengan idolanya, sampai-sampai dia lupa bahwa bangsanya telah berdosa (dikatakan dalam Alkitab, bangsa yang najis bibir)*, namun saat itu dia mendapat penglihatan (ini adalah inisiatif Allah, Tuhan kita Yesus Kristus) Tuhan memberi penglihat dan berkata-kata pada Yesaya, Yesaya saat itu hanya tersnungkur dan tidak sanggup melihat cahaya yang begitu terang, dia hanya melihat jumbai jubah Tuhan memenuhi bait Allah. Di sekelilingnya serafim-serafim berkata "Kudus-kuduslah Tuhan..." seperti dalam pembacaan ayat di atas. Saat itu Yesaya menerima pengampunan Tuhan, dia ditahirkan, dan diangkat menjadi Raja bangsa Israel menggantikan Raja Uzia yang telah meninggal.. Yesaya pun mengalami perjumpaan yang tak terlupakan dalam hidupnya, perjuampaan dengan Tuhan itulah yang membuat dirinya sadar bahwa dia berdosa, saat itulah Tuhan memulihkan hidupnya..

Yesaya pun berkata : "Ini aku, utuslah aku..."

Walaupun sulit bagi dia untuk melakukannya, namun dia mau taat dan melakukan perintah Tuhan.. sebuah perenungan yang begitu dalam bagi semua peserta yang hadir saat itu. Ratusan anak muda maju ke depan mimbar dan berlutut menyerahkan diri didoakan untuk menjadi Hamba Tuhan dan agar hidupnya dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan Yesus..

Kita juga dikejutkan oleh peristiwa anak muda yang meninggal jatuh dari atas gedung tinggi.

Klik gambar untuk menonton videoKlik gambar untuk menonton video

Yong Ning, pemuda asal China yang melakukan aksi berbahaya ini demi tantangan yang berhadiah uang ratusan juta, dia terkenal sebagai pemuda yang melakukan selfie foto ekstreme, fansnya mencapai 200.000 follower. Berita masih simpang siur, kabarnya uang yang dia ingin dapatkan untuk pengobatan ibunya yang sakit dan untuk melamar sang kekasih, namun belum diketahui kebenarannya. Yang begitu disayangkan adalah, nyawa yang sangat berharga itu, dia sia-siakan begitu saja.. Dalam keheningan para peserta setelah menonton video tersebut, pak Benny bertanya: "Apakah Yong Ning hidupnya dirancang Tuhan untuk mati sia-sia seperti itu?" kami pun tertegun..

Benar saja, Tuhan memiliki rancangan hidup yang indah untuk setiap kita. Hanya saja sikap hidup dan pilihan yang kita ambil itulah yang akan menentukan endingnya seperti apa.. Pilihan ada di tangan kita..




#KKRSYC2017
#SAATYOUTHCAMP
#PDTBENNYSOLIHIN

0 comments:

Post a Comment