Tahun ini lagi-lagi belum dapat kesempatan untuk menjadi peserta di SYC, disamping karena biayanya mahal (RP 700.000,00), saya juga harus menyelesaikan studi di universitas negeri di kota Malang, yang hari liburnya hanya pada saat tanggal merah saja...
Puji Tuhan! saya dapat hadir, walaupun bukan sebagai peserta, namun sebagai visitor. Kesempatan ini kami dapatkan karena informasi yang sangat berharga dari seorang mahasiswa theologi SAAT yang ada di group whatsapp pemuda di Greja kami, yaitu ko Heski , sebagai panitia acara, dia menyampaikan bahwa kami dapat hadir sebagai visitor pada saat KKR, hari pertama, kedua, dan ketiga (malam), supaya kami mendapat ide-ide dan terinspirasi melalui acara ini.
Informasi dari panitia, peserta acara SYC tahun ini mencapai 1000 orang lebih dari berbagai kota dan Gereja di Indonesia, bersyukur kami dapat hadir di tengah-tengah mereka dan ikut terberkati..
Malam itu adalah hari Jumat, 29 Desember 2017, dan yang menjadi pembicaranya adalah Pdt. Benny Solihin , seorang Hamba Tuhan yang cukup terkenal di Indonesia, malam itu kami mendapat banyak sekali berkat melalui puji-pujian, drama, dan firman Tuhan yang disampaikan beliau.
Firman Tuhan diambil dari Yesaya 6:1-13
Yesaya mendapat panggilan Allah
6:1 Dalam tahun matinya g raja Uzia 1 h aku melihat Tuhan 2 i duduk di atas takhta j yang tinggi dan menjulang, k dan ujung jubah-Nya l memenuhi Bait Suci. 6:2 Para Serafim 3 m berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki n mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, o kuduslah 4 TUHAN semesta alam, p seluruh bumi q penuh kemuliaan-Nya! r " 6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. s 6:5 Lalu kataku: "Celakalah t aku 5 ! aku binasa! u Sebab aku ini seorang yang najis bibir, v w dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, x namun mataku telah melihat y Sang Raja, z yakni TUHAN semesta alam. a " 6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, b yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. 6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, c maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. d " 6:8 Lalu aku mendengar suara e Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus 6 , f dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? g " Maka sahutku: "Ini aku, h utuslah aku!" 6:9Kemudian firman-Nya: "Pergilah, i dan katakanlah kepada bangsa ini 7 : Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: j jangan! 6:10 Buatlah hati bangsa ini kerask dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya l melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya m dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh. n " 6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan? o " Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang p sunyi sepi, tidak ada lagi q yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. r 6:12 TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, s sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. t 6:13 Dan jika di situ masih tinggal u sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, v namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya w tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul x itulah akan keluar tunas yang kudus 8 ! y "Sebelum firman Tuhan diberitakan, ada beberapa adegan drama yang cukup lucu dan tak terlupakan, ada Gagal Dot, plesetan dari Galgadot, ada juga peristiwa sedihnya bangsa Israel karena Raja Uzia meninggal. Dalam drama itu nampak Yesaya yang begitu sedih yang sangat dalam, Yesaya adalah keponakan dari Raja Uzia, Raja Uzia adalah om yang paling menginspirasi hidupnya, Raja Uzia adalah idola dalam hidupnya, namun peristiwa dikucilkannya Raja Uzia tidak memadamkan rasa kagumnya pada Raja Uzia, bertahun-tahun Raja Uzia diasingkan karena penyakit kusta yang dia derita, bukan karena sakit biasa, namun dia dapatkan karena kutukan Tuhan atas dirinya..
Bagaimana mungkin Raja Uzia yang sangat dikasihi rakyatnya itu mendapat hukuman Tuhan? Ya itu karena Raja Uzia telah menjadi sombong dan melanggar perintah Tuhan. Dia lupa bahwa tugasnya adalah memimpin bangsa Israel, terkait pemerintahan dan politik saja. Sedangkan tugas memberi persembahan adalah tugas para Imam, dan seorang raja sekalipun tidak boleh melakukannya. Ketika Raja Uzia hendak memberikan persembahan ukupan itu para Imam sudah memperingatkannya agar tidak melakukannya, namun Dia tetap melakukannya, hingga akhirnya seketika itu juga, sakit kusta muncul di sekujur tubuhnya..
Akhir tahun 2017 kita dikejutkan dengan peristiwa meninggalnya salah satu personel boyband Korea, JongHyun Shinee. Seperti kita tahu dia meninggal karena bunuh diri, dan semua fansnya baik yang di Korea bahkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, begitu terpukul atas kepergiannya.
Padahal usia JongHyun saat itu masih sangat muda, masih 27 tahun. Media massa menyoroti kematiannya ini sebagai berita yang besar sehingga semingguan lebih terus diberitakan di berbagai media, di samping itu fansnya yang ada di Indonesia, juga mencoba bunuh diri mengikuti apa yang dilakukan oleh Jonghyun, namun gagal dan sampai terakhit berita menyampaikan bahwa dia masuk UGD untuk mejalani perawatan.
Dalam kotbahnya, Pak Benny juga menampilkan screenshot komentar-komentar dari para fansnya, berikut ini salah satu komentarnya:
0 comments:
Post a Comment