Friday, December 29, 2017

FREELANCE DEVOTIONAL WRITER



21 Juni 2014, Emang pada dasarnya aku bikin blog ini karena suka ga punya temen curhat. Wkwkwkwkw.. my me time adalah nulis. waktu sedih, senang, aku bikin puisi atau kadang sekedar bikin buku harian gitu, itu uda berjalan sejak SD lho! tapi sejak blogging ngetrend, aku mulai melirik dan tertarik, sebelumnya mungkin yang ngetrend adalah Friendster ya, tapi udah punah.. hihi.. dan beruntungnya Tuhan mempertemukan aku dengan seseorang yang pada akhirnya Tuhan pakai dia untuk membawaku menjadi penulis...

Dia adalah kak Yuniar Dwi Setiawati, waktu itu dia adalah mahasiswi theologi Aletehia Lawang, Malang. Kami bertemu di dunia maya, dan siapa kira? kak Yuniar, membaca blog ku dan dia menghubungiku melalui Facebook Massanger. Dia mengatakan sangat terberkati dengan tulisanku dan dia mengajakku untuk menjadi penulis di sebuah renungan rohani kristen yaitu "Lentera Jiwa". Betapa senangnya waktu itu aku tidak mengira akan mendapat tawaran yang sangat indah sekali.

Aku pun bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikanku kakak rohani yang baik seperti dia, kami bahkan tidak bergereja di Gereja yang sama, kami tidak kuliah di kampus yang sama, kami tidak bersaudara, kami bahkan tidak saling mengenal sebelumnya.. Bukankan ini sebuah rencana Tuhan yang begitu indah? Ya! dan saya pun mulai mendapat arahan bagaimana cara menulis renungan rohani darinya.. sedikit demi sedikit saya mulai belajar, dan akhirnya tulisan saya dapat dimuat, 21 Juni 2014, itulah pertama kalinya tulisan saya dimuat di dalam renungan dan dicetak ratusan bahkan ribuan eksemplar..

Wah..aku gak pernah mengira tulisanku akan menjadi berkat, tulisanku akan direnungkan oleh banyak orang. Bahkan ada beberapa kesaksian pribadiku yang kucantumkan di sana, sungguh sangat bersyukur sekali Tuhan dapat memakaiku sejauh ini menjadi alat-Nya..

Sekarang tahun 2017, sudah 3 tahun aku tidak menulis renungan lagi sejak renungan Lentera Jiwa sudah tidak memproduksi buku renungan lagi.. sedih sebetulnya, karena aku sudah merasa seperti keluarga dengan tim di dalamnya. Ce Ellen, salah sastu editornya, aku sempat menginap di rumahnya di Surabaya, karena saat itu aku dan kak Yuniar membantu pelayanan Natal untuk pengamen, anjal, dan pengepul sampah di Surabaya.. Melalui ce Ellen juga, aku belajar banyak hal tentang kesaksian hidupnya..

Aku melihat, wanita-wanita kesayangan Bapa tidak ditinggalkannya sendiri, Dia selalu punya rencana yang indah untuk setiap ciptaan-Nya. termasuk aku. Saat ini, ketika aku harus banyak berhemat karena tidak memiliki penghasilan (dan hanya mengandalkan pemasukan dari sumbangan orang tua dan pacar). Tuhan kembali memberikan aku kesempatan baru..

Kali ini beberapa renungan harian rohani krisren mulai menarik perhatianku, dan saat ini aku sedang berusaha mengirimkan email kepada redaksi untuk menjalin komunikasi sebelum aku mengirim naskah. Namun minggu-minggu ini terasa berat, karena rupanya aku harus mulai lagi dari nol, sepertinya aku mulai lupa bagaimana cara menulis renungan harian walaupun sudah membaca tata cara penulisan dan contohnya..

Aku teringat dengan sebuah lirik lagu "Ku akan menang bersamamu, kemenangan tlah Kau sediakan, kemenagang di tangan kami, Tuhan Yesus dipihakku.." sepenggal lirik ini, mengingatkan saya, bahwa tidak ada yang namanya kemenangan itu datang tiba-tiba.. jika ada kemenangan, berarti sebelumnya tentu ada pertempuran yang pernuh perjuangan, perjuangan untuk melawan sesuatu yang sangat sulit untuk dihadapi, dan aku merasa saat ini aku sedang bertempur juga, berjuang melawan kelemahanku, kemalasanku, melawan kantuk, melawan dagingku sendiri..

Tuhan sudah membuka jalan, kini saatnya aku maju berperang, dan melawan. Jika aku menang, itu bukan karena kekuatanku, namun karena Dia ada bersamaku.. semoga mulai tahun ini aku dapat kembali menjadi devotional writer, dan membantu meringankan beban keuangan orang tua dan pacarku selama aku menyelesaikan studiku di universitas..





:)


0 comments:

Post a Comment